Suatu pagi Ellie terbangun dengan kesakitan. Panas badannya tinggi dan tangan serta kakinya terasa dingin. Waktu itu ia masih berusia sekitar 1 tahun. Ibunya segera membawanya ke rumah sakit. Namun karena tidak ada kejanggalan apa pun dari hasil tes darahnya, orangtua Ellie disarankan untuk kembali ke rumah. Setibanya mereka di rumah, Lisa, ibu Ellie, menemukan tiga bintik merah di punggung Ellie. Hanya berselang 4 jam, badan Ellie sudah tertutup dengan bercak ungu tua. Lisa langsung tahu kalau putrinya itu terserang meningitis.
Dengan segera, mereka membawa Ellie kembali ke
rumah sakit. Tubuh Ellie membengkak hingga 3 kali lipat(kasian banget ya T.T). Kondisi Ellie pun makin memburuk dalam waktu singkat. Dalam hitungan menit, tubuhnya sudah menghitam dan membiru. Tak lama setelah itu, jantungnya berhenti berdetak(kasian bangettt). Dokter yang menanganinya segera memanggil orangtua Ellie dan meminta mereka agar merelakan saja putri tercintanya.
Ajaibnya(Subhanallah), Ellie bisa melalui itu semua dan detak jantungnya kembali terdengar. Namun, kondisinya malah kian memburuk. Empat hari kemudian, tangan dan kaki Ellie pelan-pelan berubah menjadi hitam. Dokter mengabarkan bahwa tangan dan kaki Ellie harus diamputasi. Sungguh keputusan yang membuat putus asa orangtua mana pun. Setelah operasi amputasi berjalan dengan baik, Lisa sungguh terkejut melihat kondisi putrinya yang hanya menyisakan sedikit bagian tubuh. Ia tak berhenti menangis...
Namun, tangisan sang ibu ini tak lantas membuat dirinya dan suaminya terpuruk dengan keadaan. Mereka lekas bangkit dan bertekad untuk memberikan Ellie kaki buatan yang sefleksibel mungkin sehingga Ellie bisa bergerak layaknya orang normal. Pada Desember 2006, keinginan itu tercapai. Ellie sudah mulai terbiasa dengan kaki barunya yang terbukti sangat membantunya dalam beraktivitas. Pada April 2009, Ellie membuat sejarah baru sebagai orang termuda di dunia dengan kaki buatan.
**
Tahun demi tahun yang berlalu menunjukkan bahwa ternyata Ellie memiliki
sesuatu yang unik dalam dirinya. Semangat hidupnya ternyata tak ikut
teramputasi bersama dengan tangan dan kakinya. Ia bahkan bergabung
dengan tim sepak bola di sekolahnya. Ellie memang bisa dibilang penggila
bola. Klub favoritnya adalah Arsenal. Di lapangan, Ellie tetap bisa
mengimbangi anak-anak lainnya yang bergerak secara leluasa. Ia terlihat
tak memiliki masalah di lapangan dan malah sangat bahagia bisa bermain
bola.
Tak hanya semangat hidup tinggi yang dimiliki Ellie. Ia juga mempunyai pemikiran besar yang melampaui tubuhnya yang mungil dan melebihi segala keterbatasan yang dimiliki. Pada 2009 silam, ia dengan berani menantang seorang atlet lari Afrika Selatan bernama Oscar Pistorius yang terkenal sebagai "pelari tercepat tanpa kaki".
Sedih ya kisahnya, tapi meskipun begitu Ellie mempunyai semangat yang luar biasa. **Budayakan Comment,Terimakasih**
Sumber:AW Corner
ok, good posting!
ReplyDeletesalam
omjay
Makasih pak
ReplyDelete